Kamis, 13 September 2007

Tips Komputer Hari Ini #09: Pengaturan Alokasi File Di Dalam Harddisk

Zaman ketika harddisk masih sangat mahal harganya dan kapasitasnya kecil, di dalam komputer biasanya hanya ada drive A untuk disket, drive C untuk hardisk, dan drive D untuk CD-ROM. Tapi sekarang ini kapasitas harddisk sudah memasuki orde Gigabyte bahkan Terrabyte dan harganya per Megabyte semakin hari semakin murah. Kini kalau orang beli komputer baru, harddisknya boleh jadi minimal adalah 40 Gigabyte. Oleh karena itu pada banyak komputer yang ada sekarang, orang membagi harddisk ke dalam beberapa drive. Misalnya dibagi menjadi drive C, D, dan E. Ketiganya adalah harddisk yang dibagi atau dipartisi menjadi tiga bagian, sedangkan CD-ROM-nya adalah drive F. Drive A sudah hilang karena orang sudah tidak menggunakan disket lagi. Sedangkan bila pada komputer ditancapkan flash disk, maka flash disk itu menjadi drive G.
Ada yang mengatakan bahwa semakin besar kapasitas harddisk, maka semakinwajib harddisk itu dipartisi ke dalam beberapa drive (cara bagaimana mempartisiharddisk terlalu teknis untuk saya uraikan di sini). Sebab kalautidak, maka kitamungkin tidak punya peluang untuk mengatur alokasi jenis file di dalam komputer kita. Untuk keperluan ini, bila kita menghendakinya, harddisk bisa dipartisi kedalam berapa pun jumlah drive yang kita mau. Demikian pula cara untuk mengaturpenempatan file di dalam komputer pun bisa bermacam-macam tergantung selera kita.Tapi ada beberapa petunjuk umum yang sebaiknya diikuti :

1. Usahakan agar drive C memiliki ruang / spasi kosong yang sebanyak mungkin. Jangan menaruh data atau file-file yang statis di drive C. Misalnya kita taruh file-file musik atau filem di drive C; ini sangat tidak disarankan. Yang dimaksud dengan file-file statis adalah file-file yang sudah tidak akan kita edit lagi atau file-file yang jarang kita gunakan.
Drive C membutuhkan ruang / spasi kosong yang sebanyak mungkin karena Windows secara otomatis akan menggunakan ruang kosong tersebut untuk apa yang disebut file swapping. Maksudnya, ketika kita menjalankan beberapa program komputer secara bersamaan dan karena program yang dijalankan ternyata terlalu banyak memakai memori sedangkan memori komputer kita terbatas, maka Windows akan memanipulasi ruang / spasi kosong di drive C menjadi virtual memory, yang diperlukan untuk mengkompensasi kekurangan memori di komputer kita.

2. Usahakan agar menyimpan hasil pekerjaan / data-yang-kita-edit di drive selain drive C. Ini sangat penting! Tidak jarang Windows kita mengalami kerusakan dan mungkin harus di install bahkan di format ulang. Bila kita menyimpan hasil pekerjaan kita di drive selain drive C, maka bilamana Windows kita mengalami kerusakan, kita tidak perlu khawatir data kita hilang. Windows yang terletak di drive C bisa kita perbaiki atau bahkan drive-nya di format ulang, sementara data pekerjaan kita selamat, ada di drive lain.

3. Backup ! Buatlah cadangan data. Meskipun data pekerjaan kita sudah disimpan di drive selain C, tapi kita tidak akan pernah tahu musibah yang mungkin menimpa komputer kita. Harddisk bisa saja rusak mendadak karena sebab-sebab yang tidak kita prediksikan. Oleh karena itu akan jadi kebiasaan yang baik bila kita mem-backup data-data penting kita. Bisa dikopi langsung semua ke dalam flash disk, misalnya. Atau di masukkan ke dalam CD, atau bisa juga dikopikan
langsung ke harddisk eksternal.

Tidak ada komentar: